Selasa, 02 September 2008

Hidup Di Persipangan jalan

Tak tahu Dari Mana Dan Akan Kemana ....?


Inilah Realitas yang senantiasa muncul didalam benak setiap insan yang mencari arti kehidupan. Memang segalanya semakin lama semakin membingungkan bak sebuah setapak yang kian jauh kian buram . setiap dari pribadi yang memahami apa hakikatnya mungkin tetap bertahan dengan lantang namun jika arah pun dia belum sadar maka hanya akan terjebak dalam sebuah lingkaran tak berhujung. Disinilah kita harus kembali memahami siapa dirikita dan siapa hakikat sebenarnya "Saya" dan "aku"
terkadang memang sulit untuk memahami keadaan yang ambigu seperti ini tetapi yang perlu kita sadar kita masih dalam sebuah skenario takdir yang hanya pilihanlah yang menjadikan hidup ini bermakna dan hanya janjilah yang menjadi harapan satu-satunya bagi kita semua. yang saya inginkan biarkan pikiran jiwa ini merefresh semua yang pernah kita lalui biarkan ia sadar siapa dia sesungguhnya siapa hakikatnya dirinya agar dia paham Kata "saya dan "aku".
mungkin yang kita masih bingung dan ragu dengan apa yang pikiranmu artikan untuk kamu . Inilah hakikat dirimu yaitu "Konsistensi" dalam memnentukan prinsip dan dasar dari kehidupan. terkadang kita lupa siuapa diri kita karena kita sering mengabaikan akan hak pencipta dan hak yang tercipta, pernahkan kita sadar keadaan dunia yang terus berubah dalam keadaan tidak seimbang dan goyah dari waktu kewaktu, inilah sebuah medan dimana konsistensi telah berubah makna dan kandungan . Di saat manusia tidak lagi memberikan apa yang menjadi hak dasar antara dia dengan sang penciptanya . disaat banyak panggilan nuraninya yang dia abaikan dan dia acuhkan. Sadarkah kita bahwa hidup adalah sebuah kontrak. sadarkah kita bahwa hidup adalah sebuah kesepakatan. Pertanyaanya apakah kita paham akan perjanjian tersebut ji9ka tidak maka bersiaplah kita akan menjadi orang yang selalu dirugikan oleh waktu dan oleh diri kita sendiri. (2/9/2008/abualgifari)

Selasa, 06 Mei 2008

Belajar Dari Kisah Kehidupan



Banyak kisah yang terukir setia detik waktu kehidupan dengan senyum maupun tangis

Mungkin ini terlalu dramatis atau yang mengangap kisah kehidupan bagai sebuah jejak yang akan terhapus oleh desiran ombak ataukah oleh derapan angin, namun sesungguhanya ada sebuah momentum yang terlahir menjadi skenario waktu dan zaman yang abadi dan tak akan pernah mati. Semua itu adalah takdir yang menggariskan perjalanan setiap makhluk yang tercipta sepanjang masa. setiap kita pasti mengharap hidup yang terbaik dan mimpi yang terindah. Mengais kisah hidup sebagai lentera kehidupan menerangi langkah selanjutnya dalam bayang yang kian gelap kenangan yang akan terulang, mempersiapkan bekal tuk melangkah dengan yakin. Siapkan jiwa dan ragamu sesungguhnya jalan masih panjang, kuatkan asamu agar kau tidak terlalai, janganlah meminya jalan ini menjadi mudah tapi berharaplah kau akan menjadi kuat. yakin akhir akan sampai.